Minggu, 20 Januari 2013

Pengucapan dalam bahasa Jerman



Cara Baca:
            Secara Umum, cara pengucapan bahasa Jerman sama dengan bahasa Indonesia. Hanya ada sedikit perbedaannya di antaranya:
A.    VOKAL
Huruf vokal umumnya dibaca sama dengan bahasa Indonesia.
·         Huruf ‘e’ dibaca [e] seperti pada kata : mewah, tenda
Contoh ; Er, der, dan sehr
·         Huruf ‘e’ dibaca [ɛ] seperti pada kata : tempe, bebek.
Contoh ; Jetzt, Herr
·         Huruf ‘e’ dibaca [ɘ] seperti pada kata : bekas, penting.
Contoh ; wohnen, haben, sagen, alte
Kemudian, ada bunyi vocal yang diberi umlaut (tanda titik dua di atas huruf a, o, dan u).
·         Ä dibaca [e] atau [ɛ], contoh; älter, erklären, dan Bläter
·         Ö dibaca seperti bibir yang mengucapkan bunyi [o] tapi lidah seperti berposisi mengucapkan [e]. Contoh; Lösen, mögen.
·         Ü dibaca [ui] atau seperti bibi mengucapkan [u] tapi lidah seperti berposisi mengucapkan [i], contoh :für, Büro

B.     DIFTONG
·         Diftong /eu/ dibaca [oi], contoh; Euro, neun, heute
·         Diftong /ei/ dibaca  [ai], contoh : kein, nein, zwei, drei
·         Diftong /ie/ dibaca  [i:] (I bunyi panjang), contoh: vier, lieben.

C.    KONSONAN
·         Konsonan /ch/ dibaca [kh] agak berat, z.B: Ich, nach, Woche
·         Konsonan /ck/ dibaca [kk] z.B : glücklich, Ecke
·         Komsonan /h/ yang mengikuti  huruf hidup tidak dibaca melainkan sebagai pemanjang bunyi huruf hidup tersebut: z.B: gehen (baca: [ge;en], Fahren (baca: [fa:ren]).
·         Konsonan /J/ dibaca [y]: Jahre, jungen.
·         Konsonan /s/ dibaca [z] bila posisinya sebagai awal suatu suku kata, z.B: Sie, sehen, sagen
·         Konsonan /sch/ dibaca [shy] dengan posisi bibir agak menjorok ke depan dan ujung lidah menghasilkan bunyi mendesis z.B : Tisch, Schule.
·         Konsonan /z/ dibaca [tz] mendesis z.B; Zimmer, zeit, zwanzig, zwei
·         Konsonan /sz/ atau dalam bahasa Jerman sering ditulis dengan huruf β (eszet) dibaca [ss] z.B : heiβen, groβ

1 komentar: